Posted by : Wahyu Prasatiya
Minggu, 08 September 2019
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output
System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur
fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam
sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide
Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa
disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan
lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi
awal meskipun komputer dimatikan.
Fungsi utama BIOS
Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan
instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah
untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA
Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware
lainnya pada saat komputer mulai booting.
Cara Kerja BIOS
Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses
inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang
terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan
mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card.
Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan
pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS
kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.
Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan
menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada
saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya
"Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2
berulang-ulang.
Cara seting atau konfigurasi BIOS ini
berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan
menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama
pada BIOS ini adalah :
1.
Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang
terdeteksi, dll.
2.
Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device
untuk pertama booting) dapat diset disini.
3.
Advanced Chipset Features
4.
Integrated Peripherals
5.
Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal
dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.
PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap
perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci,
wirelles port pci, HDMI,dll
7. PC
Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.
Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk
mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9.
Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang
direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10.
Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user
mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11.
Set User Password,
12.
Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13.
Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.
KESIMPULAN :
BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal
yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan
troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.
Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS
komputer,
b.
saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus
diatur terlebih dahulu disini.
c.
Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.
bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan
overclocking.
Sumber>https://kumpulanmateripenting.blogspot.com/2013/04/pengertian-bios-dan-fungsinya.html
DOWNLOAD
DOWNLOAD